Rabu, 25 April 2012

pengamatan klimatologi di Colo Kudus


BAB I
PENDAHULUAN

1.1         LATAR BELAKANG
 Pengamatan (observasi) cuaca dapat diartikan sebagai pembacaan,pengukuran, pencatatan dan sebagainya.Unsur-unsur cuaca meliputi curah hujan,suhu, dan kelembaban udara, angin ,penguapan dan lain-lain. Meteorologi yaitu ilmu yang mempelajari cuaca dan klimatologi yaitu ilmu yang mempelajari iklim.Jaring-jaring stasiun meteorologi dan klimatologi yang banyak ,dapat dijadikan data pengamatan jangka panjang secara terus-menerus yang berguna untuk mengetahui kriteria di wilayah iklim yang bersangkutan.
Jaring-jaring stasiun meteorologi dan klimatologi di Indonesia dikelola oleh Badan Meteorologi dan Geofisika yang bertugas dalam masalah cuaca, iklim,dan gempa,sedangkan sebagian stasiun dikelola atas kerja sama dengan instansi-instansi lain seperti Dipertan,DPU,Disbun,dan sebagainya).
Dalam Kegiatan Praktikum Klimatologi ini, dilaksanakan di Data Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus (SMPK) Colo kabupaten Kudus,yang berlokasi di Desa Colo,dukuh Pesanggrahan Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Dengan tinggi tempat 700 m dari permukaan laut, garis lintang 06o40’ LS, garis bujur 110o55’ BT.
Dengan Kegiatan Praktikum Klimatologi yang dilaksanakan di Colo, dapat memberiakn manfaat yaitu mengetahui alat-alat,cara kerja dalam ilmu klimatologi dan meteorologi dan mengetahui keadaan tanah ,cuaca dan iklim di daerah pengamatan yaitu di desa Colo.
Pengenalan dan penggunaan alat-alat meteorologi dan klimatologi pertanian diperlukan untuk mendeteksi atau mengetahui cuaca dan iklim yang berguna untuk mempelajari hubungan manfaat dan pengaruh terhadap budidaya tanaman.

1.2  TUJUAN
1.      Mengetahui alat-alat dalam ilmu klimatologi dan meteorologi
2.      Mengetahui cara kerja dan kegunaan alat ilmu klimatologi dan meteorologi
3.      Mengetahui keadaan tanah iklim atau cuaca di daerah pengamatan yaitu di Colo

1.3  MANFAAT KEGUNAAN
Berguna untuk mengetahui perkembangan kritoria iklim dan memonitoring cuaca dalam mengadakan persiapan-persiapan yang diperlukan seandainya terjadi cuaca yang kritis , sehingga dapat mengurangi resiko kerugian akibat bencana cuaca,yang nantinya dapat menentukan masa tanam untuk peningkatan produksi pertanian.



























BAB II
                                               METODE OBSERVASI                                              


2.1         SUHU TEMPERATUR
Ø  Suhu Udara
Suhu udara dibagi menjadi dua yaitu suhu udara maksimum dan suhu udara minimum.Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer,satuan yang digunakan adalah oC .Untuk mengukur suhu udara yang paling tinggi dapat menggunakan alat thermometer maksimum atau bola kering. Sedangkan untuk mengukur  suhu udara yang paling rendah dapat menggunakan alat thermometer minimum atau bola basah.Suhu udara maksimum terjadi pada siang hari dan suhu udara minimum terjadi pada malam hari.
Ø  Suhu Tanah
Suhu tanah dapat diukur dengan alat yaitu thermometer (term tanah),satuannya yaitu oC,yang dapat menenjukkan suhu tanah pada waktu itu.Alat tersebut dapat di tanam di dalam tanah dengan kedalaman 5 cm,10 cm,20 cm,50 cm100 cm, 200 cm.Untuk melakukan pengamatan dapat dilakukan pada jam 5 sore pada waktu setempat.

2.2         KELEMBABAN UDARA
Alat untuk mengukur kelembaban yaitu psyehrometer bola kering dan bola basah,yaitu dengan satuan oC dan %.Untuk melakukan pengamatan dapat dilakukan sebanyak sehari sekali atau sehari tiga kali,yaitu pukul 07.00,pukul 12.00 sampai pukul 12.30,dan pukul 17.00 sampai pukul 17.15 pada waktu setempat.

2.3         EVAPORASI
Untuk mengukur penguapan (evaporasi) air dapat menggunakan alat Open Pan Class A Evaporimeter atau panci terbuka. Satuan pengukurannya yaitu mm (milimeter).Pengukuran pengamatan dapat dilakukan tepat pukul 07.00 pada waktu setempat. Air dalam panci harus sering diganti,dan hendaknya di sesuaikan.Seperti pada saat kemarau airnya dapat ditambah dan pada saat penghujan airnya dapat dikurangi sesuai ukurannya.Adapun cara perhitungannya yaitu :
                  = pengamatan hari kemarin(mm) - pengamatan hari ini(mm)

2.4         CURAH HUJAN
Alat yang dugunakan untuk mengukur dan mencatat banyaknya curah hujan selama 24 jam secara otomatis yaitu Ombrograph Hellman,dengan satuan pengukuran mm (milimeter).Adapun keuntungan memekai alat ini yaitu :
1.      Dapat diketahui jam berapa hujan turun atau berhenti
2.      Dapat diketahui intensitas curah hujan per satuan waktu
3.      Dapat diketahui lamanya hujan berlangsung baik siang maupun malam hari.
Sedangakan untuk mengukur curah hujan dengan gelas ukur dapat menggunakan alat Ombrometer (penakar hujan biasa),dengan satuan pengukurannya sama yaitu mm (milimeter).Meski tidak ada hujan tetap diadakan pengamatan.





















BAB III
DATA DAN ANALISIS DATA


v  Data Curah Hujan SMPK Colo Kab Kudus
Tinggi = 700 m dpl : GL = 06O40’ LS , GB = 110O55’ BT

2006
2007
2008
2009
2010
2011
CH
HH
CH
HH
CH
HH
CH
HH
CH
HH
CH
HH
JUMLAH
2122
80
1674
92
2359
94
1938
91
3924
152
3021
115

Keterangan :  CH : Curah hujan/mm
                       HH  : Hari Hujan (hari)
v  Temperatur Udara dan Temperatur Tanah tahun 2011 (oC)
SMPK Colo Kab Kudus
Tinggi = 700 m dpl : GL = 06O40’ LS , GB = 110O55’ BT
2011
BULAN
Temperatur Udara
Temperatur Tanah
Suhu min (oC)
Suhu max (oC)
50 cm
100 cm
Januari
60,96
78,66
70,25
71,90
Februari
60,28
79,90
68,81
69,90
Maret
60,36
79,90
68,80
70,15
April
60,82
81.94
70,75
71,35
Mei
63,50
84,86
73,57
73,29
Juni
63,62
86,18
76,30
75,65
Juli
61,20
83,92
76,95
75,80
Agustus
62,84
84,88
77,20
75,60
September
64,72
86,50
78,70
77,35
Oktober
61,98
88,04
80,15
79,29
November
60,90
81,66
79,20
79,55
Desember
62,59
82,17
76,05
76,50
Total
(2011)
743,77

916,67

896,73

896,33

1 komentar: